Anda memiliki penyakit maag? 

Atau anda pernah mengalami rasa nyeri yang sangat menganggu di daerah perut? 

Taukah anda bahwa, saat seseorang menderita maag lalu minum obat, selang beberapa jam atau hari biasanya rasa nyeri tersebut sering datang kembali? 

Lalu mengapa hampir 80% lebih, penyakit maag lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki? 

Apakah anda mengalami maag atau nyeri perut disaat anda tertekan, stress, banyak pikiran? 

Jika iya, kemungkinan anda terkena psikosomatis. Lalu apakah psikosomatisitu?


Banyak masyarakat kita pernah memiliki riwayat nyeri di perut atau maag.  Dijelaskan oleh psikolog Roslina Verauli, M.Psi, dari RS Pondok Indah, Jakarta (http://health.kompas.com/). Bahwa gangguan psikosomatisadalah kondisi psikologis dan emosional yang menimbulkan gangguan fisik. Penyebab gangguan psikosomatis adalah beban pikiran yang tidak bisa keluar atau disalurkan. Contoh: saat Klien tidak punya teman untuk curhat, sehingga menyimpan beban pikiran sendiri. Namun bukan berarti Saya menyarankan anda untuk menceritakan setiap permasalahan kepada setiap orang. Hanya anda yang tau siapa yang berhak tahu akan permasalahan anda, saya sarankan lebih baik dengan keluarga.
Adi W. Gunawan  (2012) menyebutkan bahwa Charles Tebbetts, pakar Hipnoterapi terkemuka mengatakan, “kebanyakan penyakit bersifat psikosomatis dan dipilih (untuk dimunculkan) pada level pikiran bawah sadar sebagai upaya untuk lari dari suatu situasi yang dipersepsikan sebagai suatu tekanan mental yang berlebihan (overload) yang disebabkan oleh emosi destruktif, seperti marah, benci, dendam, takut, dan perasaan bersalah”.

Saya pernah menangani klien, sebut saja Ibu Anggun. Beliau datang mengeluhkan nyeri pada bagian dada, sejak, dan nyeri di leher. Lalu ia mencoba menceritakan kepada teman terdekatnya, namun teman ini justru mengatakan “hati-hati gejala jantung”. Akhirnya Ibu Anggun memeriksakan diri ke dokter. Setelah dilakukan check up laboratorium secara lengkap, ternyata tidak ditemukan penyakit yang berpotensi ke Jantung. Akhirnya atas rekomendasi teman beliau yang lain untuk ke klinik saya, akhirnya baru diketahui penyebab nyeri di dadanya adalah kecemasan karena mengalami tekanan pekerjaan yang berat di kantor dan ada masalah secara pribadi dengan koleganya. Setelah menjalani dua kali sesi, ibu Anggun sembuh total dari penyakit ini.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan faktor pikiran dapat dijelaskan sebagai berikut. Seseorang mengalami situasi yang sangat sulit untuk ia selesaikan. Situasi ini semakin lama semakin menekan dan ia tidak melihat kemungkinan untuk keluar dari situasi ini. Akibatnya, pikiran bawah sadar memutuskan suatu cara atau strategi untuk mengatasi situasi yang tidak dapat ia atasi. Salahsatu caranya adalah dengan memunculkan penyakit psikosomatis, seperti sakit maag yang sangat hebat, nyeri dibagian perut dan mengakibatkan ia tidak bisa beraktivitas secara maksimal lalu membebaskannya dari tanggungjawab yang besar. Untuk dapat memahami bagaimana pikiran (psikis) mempengaruhi tubuh hingga mengakibatkan tubuh menjadi sakit, kita perlu memahami cara kerja pikiran. Ulasan mengenai cara kerja pikiran akan saya tulis pada artikel selanjutnya.
Itulah sebabnya disaat seseorang stress memikirkan masalah kantor, atau keluarga, dengan suami/istri, dengan pacar, dan sebagainya banyak yang justru jatuh sakit. Lalu mengapa kaum perempuan yang sangat rentan terhadap maag daripada laki-laki? Perempuan sangat mudah sensitif terhadap sebuah emosi / perasaan, karena faktor inilah mengapa wanita jauh lebih rentan terkena penyakit psikosomatisseperti maag, apabila tidak berusaha mengendalikan emosinya sendiri. Hal ini sangat berbeda dengan para laki-laki yang memang jauh lebih analitis sehingga diharapkan bisa melindungi kaum wanita, bukan justru menyakitinya.
Lalu bagaimana mengatasi penyakit maag ini? Berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan:
1.  Jika anda sudah sering terkena penyakit maag, segera periksakan diri anda ke dokter, mintalah penanganan secara medis;
2.  Selain penanganan medis, yang harus anda perhatikan adalah mengontrol emosi dan pikiran anda;
3.  Maafkanlah semua orang yang telah menyakiti anda. Jika selama seminggu terakhir, sebulan atau lebih dari itu anda pernah disakiti orang lain, maafkanlah orang tersebut. Terapi memaafkan (Forgiveness Therapy) sangat ampuh menyelesaikan permasalahan emosi dan penyakit psikosomatis. “Ingatlah, bahwa sebenci-bencinya kita terhadap seseorang, tidak akan ber-efek apa-apa terhadap orang tersebut. Lalu mengapa anda tetap menyimpan kebencian, dendam?? Yang justru membuat bathin anda yang suci menderita, sehingga menimbulkan penyakit fisik”. Untuk lebih lengkapnya tentang ForgivenessTherapy, silakan klik disini….
4.    Sesibuk-sibuknya anda, baik yang masih sekolah, kuliah, maupun kerja. Upayakan dalam seminggu minimal ada satu hari untuk sejenak melupakan segala kepenatan dalam 6 hari terakhir. Keluarlah bersama orang-orang tersayang anda, keluarga, sahabat, teman untuk benar-benar merefresh otak. ;
5.     Upayakan sejenak menenangkan diri anda (meditasi) setelah anda beribadah;
6.    Apabila anda mulai penat, sebelum berdampak pada tubuh (misal maag), lakukan teknik Menulis Ekspresif yang sangat berguna untuk melepaskan segala emosi negatif anda. Selengkapnya klik disini…
7.    Setiap Bangun tidur pagi, buka mata lalu afirmasikan: “Terima Kasih Tuhan (Yaa Allah), atas segala nikmatmu, kesehatan yang engkau berikan padaku, rezeki,, bahagia, sungguh aku bersyukur padamu, terjadilah secara sempurna… Terima Kasih…”. Senyumlah sambil mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa;
8.   Minumlah segelas air putih sesaat setelah bangun tidur di pagi hari;