Ilustration. Stage Hypnotist |
Teman2 WTCI, akhir-akhir ini banyak kasus dimana seseorang mengaku tidak sadarkan diri lalu memberikan barang2nya kepada orang2 yang tidak dikenalnya. Bahkan tidak hanya secara langsung, banyak juga yang terkena melalui telepon dan korban dengan senang hati mentransfer sejumlah uang. Ironisnya, korban bukan hanya orang2 yang dalam tanda kutip lemah imannya atau seorang brandalan. Namun banyak diantara korban ini adalah para pengusaha sukses, akademisi, pegawai, pelajar/mhs, dan bahkan tokoh spiritual dengan pengetahuan agama yang mumpuni.
- Mengapa mereka tetap menjadi korban??
- Fenomena apakah ini??
- Apa benar korban benar2 tidak sadarkan diri saat mentransfer ataupun memberikan barang2nya kepada pelaku??
- Bagaimana mengatasi supaya terhindar dari modus penipuan seperti ini??
-
Terkena Ilmu apakah mereka ini? Gendam atau Hipnotis?
Fondasi awal yg harus benar2 di PAHAMI adalah menyadari bahwa fenomena gendam atau hipnotis yg ada di masyarakat sebenarnya hanyalah permainan komunikasi dan pengalihan perhatian saja. Ini merupakan murni penipuan. Sekali kita masih meyakini bahwa gendam adalah menggunakan Ilmu tertentu dan kita merasa takut dan tidak dapat mengatasinya, maka selama itu pula lah kita akan dengan mudah menjadi korban gendam berikutnya. Terlepas dari para pelaku ada yang menggunakan mantra2 tertentu, itu hanyalah salahsatu tools (alat) yang membuat mereka jauh lebih Percaya Diri dalam melancarkan aksi penipuannya. Hal mendasar yang wajib mereka lakukan adalah TETAP MENJALIN HUBUNGAN baik formal (komunikasi) maupun Non Formal (bahasa tubuh tertentu), shg calon korban berhasil mereka kelabuhi pikirannya.
Sebenarnya mereka (pelaku) menggunakan hukum peluang matematika. Katakanlah mereka memiliki database 1000 kontak, mereka akan menelpon satu persatu. Nah, diantara 1000 ini pasti ada 1% yang akan menanggapi dan masuk zona Alfa (org awam mengatakan terkena gendam, hypnotist dll nya). Org yg masuk 1% (10) inilah yg akan mentransfer uang dan menjadi korbannya.
Ada dua tipikal pelaku penipuan seperti ini, yg pertama bahwa ia sdh mengumpulkan nomor tlp dari berbagai sumber namun blm tahu nama kita siapa, rumah kita dimana, dan data2 pribadi kita lainnya. Makanya ada beberapa pelaku yg terkadang asal tembak saja dengan berkata, “bapak, saya dr kantor polisi, bahwa anak laki2 bapak baru saja kecelakaan”. Nah kalimat ini sdh jelas ngawur, dan calon korban kebanyakan langsung tersadar bawah itu adl penipuan. Lalu bagaimana dg yg punya anak laki2? Pasti detak jantung calon korban akan semakin bertambah, dan kemungkinan besar masuk perangkap dan menjadi korban
Tipikal yg kedua, bahwa pelaku jauh sudah cerdas. Mereka sdh mengumpulkan data2 nomor yg akan mereka telp berikut lengkap dg nama, alamat, tempat kerja, jumlah keluarga, dll. Nah tipikal pelaku spt ini biasanya banyak berhasilnya. Jd pelaku seperti ini bekerja jg dg by data. Mulai saat ini lebih berhati2 dalam menuliskan data2 diri kita di berbagai akun sosial media dan upayakan untuk membakar fotokopi kartu atau dokumen2 penting (KK, Ijazah, KTP, Paspor, dll) yang tidak terpakai. Jangan membuangnya di tempat sampah umum atau membuang sembarangan. Data2 ini yang akan dijadikan database pelaku dengan tipikal kedua.
Cara termudah untuk mengatasi Ilmu gendam dan Hipnotis aalah sebagai berikut
1. Yakini bahwa fenomena hypnosis maupun gendam hanyalah fenomena biasa dan ilmiah. Bahkan fenomena ini setiap hari sering kita lakukan mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi bahkan saat bermimpi. Ex: saat kita melihat sebuah sinetron/film, kita biasanya terbawa emosinya (BAPER). Ikut sebal, gregetan, bahagia atau bahkan untuk wanita tertentu terkadang sampai meneteskan air mata. Ini adalah fenomena Hypnosis terjadi alamiah yg tanpa kita sadari. Padahal pikiran sadar kita tahu bahwa yg kita lihat tsb adalah film, rekaan, dan semuanya hanyalah fiktif. Namun mengapa kita bisa terbawa suasana? Itu lah pikiran bawah sadar (subconcious). Ketika ditanya seseorang, “kenapa kamu tadi menangis saat lihat film?” Dia akan menjawab, “kenapa ya aku ya tidak tahu…”. Nah, contoh ini bisa dimanifestasikan thd para korban gendam baik secara langsung maupun melalui telepon, mereka mengaku merasa kasihan atau menginginkan keuntungan berlebih setelah melakukan hal tsb (bermain di ranah emosional).
Contoh diatas sekaligus menjawab bahwa seseorang yang katanya di gendam/di hipnotis tidak sadar, justru mereka dalam kesadaran berkali2 lipat dari sebelumnya. Mereka terbawa suasana dan terbawa emosi, sehingga menutupi pikiran kritis dan pikiran realistis. Mereka baru menyadari setelah mereka menjadi korban penipuan. Lalu mengapa banyak diantara korban bila di interogasi teman2 nya atau saudara2nya bahkan aparat kepolisian, para korban ini mengaku tidak sadarkan diri? Dalam diri manusia (bawah sadar/subconcious mind) ada bagian diri yang ingin tetap membackup/melindungi diri sendiri dan cenderung menyelamatkan diri dari perasaan malu, dan sebagainya. Bawah sadar korban malu bila harus mengaku bila mereka baru saja menyerahkan barang2nya dengan sukarela dan mentransfer sejumlah uang, shg pikiran sadar para korban segera mem-bypass dengan pernyataan yang diluar akal dan bahkan mengaitkannya telah menjadi korban ilmu hitam, dan sebagainya shg dirinya tidak sadarkan diri. Silakan bisa di crosscek kpd para korban, bahw mereka sebenarnya sadar dan ingat betul bahwa dirinya mentransfer dan memberikn barang2 berharganya kepada pelaku.
2. Jangan mudah BAPER (terbawa emosi/perasaan) thd cerita org2 yg baru dikenal (biasanya kejadian langsung tatap muka, spt di kereta, bus, terminal, dll), mereka biasanya bekerjasama secara berkelompok. Jawab secukupnya dan bila kita merasa kesadaran kita mulai berubah (lupa kita ada dimana, merasa kasihan, mesakno, dll), atau pelaku sdh mulai masuk membahas ke finansial segera tinggalkan org tsb. Berbuat baik itu perlu dan wajib, namun bila kita tdk kenal dg org tsb dan kejadiannya di tempat umum, segera tinggalkan tempat tsb;
3. Bagaimana mengetahui bahwa seseorang akan berusaha menipu kita dg hipnotis? Mereka Sok kenal, kadang berpakaian rapi dan meyakinkan, bercerita yg membuat kita terbawa emosinya, kasian, dll. Ini yg menggunakan soft..Kalau hard, biasanya menepuk pundak dan kita lgsg merasa hilang kesadaran. Nah, yg model hard ini yg kadang susah untuk dihindari. Saran saya, bila ditepuk siapapun, lgsg beranjak minimal 3 langkah dari tempat semula dan jgn dengarkan siapapun yg berbicara setelah tepukan. Beranjak 3 langkah ini sebenarnya hanya untuk mengembalikan kesadaran gelombang otak kita yg turun ke alfa, menuju kembali ke beta agar sadar..
4. Hindari berpikiran serakah dan menginginkan keuntungan yang berlipat ganda dalam waktu yg cepat. Keadaan seperti ini memudahkan para pelaku untuk mengorek subconcious kita. Mohon untuk tetap realistis, “mungkin apa tdk hal tsb terjadi?”, senantiasa gunakan pikiran kritis dan analitis kita bila dihadapkan dengan sesuatu yang menggunakan muatan emosi tertentu.
5. Bila ada yg mengaku sbg keluarga, teman atau yg lainnya namun menelpon bukan dg nomor telp nya. Sesaat setelah telp berakhir segera HUBUNGI keluarga/teman tsb. Jangan menunggu lebih lama;
6. Fenomena Hypnosis adalah fenomena yg wajar dan pasti terjadi dalam kehidupan sehari2. Oleh karena itu tetaplah waspada dan tetap berpikiran jernih saat berkomunikasi dengan seseorang yg baru dikenal utamanya saat mrlalui telp, seperti orang yang mengaku sebagai anggota TNI/POLRI, Keluarga, sahabat, teman dll nya. Segera konfirmasi ke orang yg bersangkutan bila ada yang mengaku;
7. Bila anda di telp seseorang dan menunjukkan gelagat yang mencurigakan segera tutup telp nya meskipun dia akan memberi kan janji2 surga (keuntungan, dll) sebelum kita masuk lebih dalam lagi;
8. Terus perbanyak dzikir dan mengingat Allah SWT. Perkuat iman, Insha Allah kita terbebas dari kejahatan seperti ini.
Bila dirasa Ulasan diatas sangat bermanfaat, boleh dibagikan kepada siapapun.
Nara S Wiratama
(Brief Hypnotherapy Expert and Emosional-Spiritual Consultan)