Jaman telah berubah. Kita telah memasuki era Revolusi Industri 4.0, dimana saat ini kehidupan sangat bergantung pada dunia online dan berbagai ketrampilan. Apakah hanya sebatas Online semata? ternyata tidak. Kemampuan berbicara di depan Publik (publik speaking) ternyata sangat dibutuhkan banyak perusahaan raksasa. Saat ini perusahaan – perusahaan besar selain merekrut tenaga kerja profesional di bidangnya, mereka juga mewajibkan calon pekerjanya memiliki keterampilan negosiasi yang bagus, utamanya keterampilan Publik Speaking. Lalu bagaimana dengan kita yang masih pemula?
Thomas J Neff dan James M Citrin (1999) dalam buku “Lesson From The Top” mengungkapkan salah satu dari sepuluh rahasia sukses para Business Leaders terbaik di Amerika adalah kemampuan berbicara / komunikasi. Kenyataannya, kemampuan berkomunikasi khususnya berbicara didepan umum merupakan hal yang paling menakutkan bagi banyak orang. Kita lihat
Survey yang dilakukan oleh
Sunday Times of London mengungkapkan bahwa ketakutan terbesar (41%) seseorang adalah berbicara di depan umum
(Public Speaking). Mc Shane dan
Von Glinow (2008) bahkan secara tegas menyatakan bahwa sekitar tiga perempat dari kita mengalami rasa takut atau grogi saat berada di panggung
(stage fright).
Ternyata untuk menjadi pembicara tidaklahsesulit yang dibayangkan. Kendala selama ini adalah banyak dari kita terlalu fokus pada persiapan materi tanpa memperhatikan kesiapan MENTAL. Apa dampaknya? Blank, demam panggung, bahkan keluar bahasa2 tubuh yang seharusnya tdk perlu keluar saat kita berbicara di depan umum. Misal: garuk2 kepala, tangan di belakang, kaki kanan dan kiri yg tdk simetris, wajah kaku, dll. Kesemuanya itu terjadi secara refleks dan terjadi secara bawah sadar (subconcious).
Permasalahan-permasalahan diatas terjadi karena kita tdk meyakini atas kemampuan diri sendiri. Kesadaran bahwa setiap manusia sdh dikaruniai kekuatan dan karunia yg bersifat FITRAH oleh yg maha Kuasa kurang dihayati. Selain itu kt tdk mampu membuat audiens nyaman dan berada pd Zona Alfa / Relax. Berikut cara Publik Speaking untuk Pemula dan membuat bicara memiliki daya serta pengaruh, yaitu sebagai berikut:
- harus dapat membuat audiens merasa nyaman dg menggiring mereka pd kondisi gelombang otak Alfa, caranya seperti apa? yaitu membuat diri sendiri sesaat sebelum berbicara HARUS pd Kondisi Alfa;
- manfaatkan 3 menit pertama berbicara dengan sebaik2nya. Pada dasarnya 3 menit pertama inilah saat2 yg kritis, dimana pembicara tsb bisa diterima audiens atau tidak. Bila diterima, maka apa yg dibicarakan pasti di dengar dan diperhatikan. Bila tidak, audiens akan hilang TRUST kpd kita dan akhirnya terjadi saling mengobrol di belakang sesama audiens;
- gunakan bahasa tubuh untuk memberi penekanan2 tertentu, seperti pola gerakan tangan, mata, dan intonasi suara. Pola – pola ini dikemas dg Non Verbal Communication, disajikan dg gerakan2 tertentu, yg sekilas tdk berarti apa2, namun akan diterima pikiran bawah sadar audiens sbg pesan yg Luar Biasa dan sukar untuk dilupakan;